Jumat, 24 April 2015

Konsep 5D dalam jurnal


 Using Business Plans For Teaching Entrepreneurship

Link diatas adalah jurnal kewirausahaan yang menggunakan salah satu konsep 5D, yaitu Dream (Impian). Menurut saya jurnal tersebut berisi, bahwa sebelum kita berwirausaha harus punya rencana (plan) yang harus ditulis agar tidak lupa. Dengan mempunyai rencana, saat berwirausaha nanti kita punya visi kedepan yang jelas, supaya tahu mau dibawa kemana usaha kita, butuh modal berapa, pemasarannya bagaimana, dan lain - lain.

Konsep 5D

Sebelum membahas tentang langkah - langkah menjadi wirausahawan yang sukes, sebaiknya kita memahami pengertiannya terlebih dahulu. Sebenarnya definisi kewirausahaan itu cukup bervariasi. Tapi di sini kita coba buat definisi kewirausahaan ini secara umum dan bahasa sehari-hari. Seperti kita tahu kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu.
Sebelum berwirausaha, kita harus tahu konsep dalam berwirausaha, salah satunya adalah konsep 5D (Dream, Decisiveness, Doers, Determination, dan Dedication)
Adapun penjelasan dari konsep 5D adalah sebagai berikut :
Konsep 5D :
  1. Dream : impian (dream) dan visi yang jelas tentang masa depannya
  2. Decisiveness : kemampuan untuk mengambil keputusan secara akurat, penuh perhitungan, tidak lamban dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan
  3. Doers : mengambil keputusan dengan matang, maka seorang wirausaha akan segera menindaklanjuti dengan tindakan (doers) yang cepat dan terukur
  4. Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian
  5. Dedication: mempunyai dedikasi yang tinggi dan bertanggung jawab

Selasa, 21 April 2015

Pengaruh Sebuah Pengetahuan, Skill, dan Attitude terhadap Usaha

Skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan)dan attitude (sikap), adalah tiga kompetensi yang harus dimiliki dan diperhatikan oleh setiap orang. Diantara ketiganya, yang dapat memberi peluang sukses besar dalam dunia kerja adalah attitude yang baik dan sesuai harapan. Pendidikan diyakini dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki manusia. Dengan pendidikan, kekuatan intelektual, daya moral maupun daya sosial dapat dikembangkan. Selain itu melalui pendidikan pula, pengetahuan,sikap dan keterampilan dapat ditingkatkan. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku seseorang. Kegiatan pendidikan tersebut perlu dirancang, diatur, dimonitor sedemikian rupa dan dievaluasi agar mampu mencapai tujuan yang telah ditentukan Pendidikan kewirausahaan yang memiliki peran penting bagi tumbuhnya minat wirausaha dapat diklasifikasn dalam 4 kategori. Menurut Alcadeet al.(2002) kategori tersebut adalah : entrepreneurial awareness education, dimana kategori pendidikan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan jumlah orang yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang kewirausahaan.
Pengetahuan memiliki peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan manusia. Secara umum, pengetahuan didefinisiskan swebagai segala sesuatau yang diketahui atau berkenaan dengan segala sesuatu. Pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan ketrampilan yang berguna bagi kehidupan. Demikian halnya dengan pengetahuan kewirausahaan, juga memiliki peran yang sangat penting kegiatan kewirausahaan. Menurut Hisrich (2008), pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu. Terdapat beberapa bentuk pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan (Suryana, 2008), yaitu : pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan lingkungan usaha di sekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan wirausaha; pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab; pengetahuan tentang kepribadian dan tanggung jawab; dan pengetahuan yang terkahir adalah pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Pengetahuan Yang Harus Dimiliki Wirausaha Adalah :
1. Bekal pengetahuan bidang mengenai usaha yang dimasuki atau dirintis dan lingkungan usaha yang ada di sekitarnya.
2. Bekal  pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.
4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Dengan adanya pengetahuan tersebut, maka seorang wirausaha dituntut untuk bisa kreatif dan inovatif yang tercermin dalam:
•   Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up).
•   Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative).
•   Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity).
•   Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing).
•   Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.

Skill ( Knowledge ) Dalam Berwirausaha
1. Ketrampilan Dasar

  • Memiliki mental dan spiritual yang tinggi 
  • Memiliki kepribadian yang unggul yaitu mampu merumuskan hidup, memanfaatkan waktu dan selalu berpikir positif
  • Pandai berinisiatif
  • Dapat menyusun suatu rencana
  •  Dapat mengkoordinir kegiatan usaha 
  • Memiliki pendidikan formal 

2.  Ketrampilan Khusus
  • Conceptual Skill yaitu ketrampilan melakukan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuat dalam berwirausaha 
  • Technical Skill yaitu ketrampilan melakukan dan mempraktekan teknik-teknik tertentu di dalam mengelola usahanya
  • Human Skill yaitu ketrampilan untuk bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama wirausahawan

Attitude dalam Berwirausaha
Attitude dapat dikatakan sebagai Etika atau dalam arti luas. Attitude adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya, karena masing-masing masyarakat beragam adat dan budaya. Attitude sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku itu perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku dimasyarakat.

Attitude wirausaha secara umum :

  • Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat. 
  • Berpenampilan sopan dalam suatu situasi atau acara tertentu.
  • Cara berpakaian yang layak dan pantas.
  • Cara berbicara yang santun dan tidak menyinggung orang lain
  • Perilaku yang menyenangkan orang lain.

Etika dan norma setiap pengusaha :

  1. Kejujuran. 
  2. Bertanggung-Jawab.
  3. Menepati Janji.
  4. Disiplin.
  5. Taat Hukum.
  6. Suka Membantu.
  7. Komitmen Dan Menghormati.
  8. Mengejar Prestasi

Tujuan dan manfaat etika wirausaha :

  1. Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan. 
  2. Manfaat etika bagi perusahaan.
             - Persahabatan dan pergaulan.
             - Menyenangkan orang lain.
             - Membujuk pelanggan.
             - Mempertahankan pelanggan.
             - Membina dan menjaga hubungan.

Hakikat dan Konsep Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian

Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.

Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan

Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
  1. memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
  2. memperkenalkan metoda produksi baru,
  3. membuka pasar yang baru (new market),
  4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
  5. menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.

Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.

Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.

Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta.

Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.

Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48)

Tips Memulai Usaha Yang Sesuai Dengan Diri Kita

Hampir tidak ada perasaan yang bisa mengalahkan keindahan dari saat pertama kali produk atau jasa yang kita jual – Laku. Semua pebisnis tahu perasaan itu, karena tanda pertama bahwa ide bisnis mereka bisa berhasil adalah produk atau pelayanan mereka terbeli, ada yang membeli atau Laku!! Anda harus laku dulu,sebelum Anda bisa mencapai tujuan tujuan bisnis yang lain.Laku adalah keharusan pertama dalam bisnis.

Semua keberhasilan bergantung kepada kualitas dari proses untuk mencapainya. Dan semua proses untuk mencapai keberhasilan, sangat bergantung kepada mulai-nya, kepada awalan-nya.Tidak akan ada sebuah perjalanan yang bisa kita alami dan kita ceritakan keindahan dan tantangan-tantangannya, bila kita tidak memulainya. Tidak ada sebuah proses yang memungkinkan pencapaian keberhasilan bagi kita, bila kita tidak mengawalinya. Maka, memulai sesuatu, memulai apa pun – bisa jadi lebih penting daripada keseluruhan prosesnya.Bila saja kita dulu memulai, maka mungkin saat ini kita telah terlibat dalam sesuatu yang penting dan besar . Kita semua mampu untuk melakukan atau mendapatkan bantuan untuk melakukan sesuatu yang besar dan penting, tetapi tidak akan ada keterlibatan yang indah itu bila kita tidak memulai. Pengertian itu mudah kita terima, tetapi mengapa kita selalu menunda pelaksanaan dari rencana-rencana kita - karena kita merasa belum siap? Bila kita harus menunggu kesiapan dari semua hal yang mendukung pelaksanaan dan yang menjamin keberhasilan dari rencana-rencana kita, maka tidak akan ada apa pun di dunia ini yang akan dimulai.

Mulailah sebelum Anda siap. Mulailah dengan satu langkah pertama. Mulailah perjalanan Anda. Dalam perjalanan itu-lah Anda membangun kesiapan yang lebih baik, karena bisa saja Anda kemudian menemukan bahwa yang selama ini Anda siapkan adalah persiapan yang salah, yang tidak berguna bagi yang sedang Anda kerjakan, dan yang tidak akan mendekatkan Anda kepada cita-cita Anda. Mulailah. Dalam proses kerja-lah Anda akan menemukan banyak solusi bagi masalah-masalah Anda. Kita mungkin belum siap bagi pekerjaan-pekerjaan besar yang akan memantaskan kita bagi kebesaran pribadi dan kehidupan yang kita cita-citakan, tetapi siapa pun di antara kita selalu memiliki kesiapan untuk memulai. Maka, mulailah sebelum Anda siap.

Sumber : Mario Teguh Super Club.